M. Abid : Alhamdulillah Simulasi 2 UNBK Berjalan Lancar, Meskipun Sempat Esmosis Karena Mati Lampu
Ka-Lam: Simulasi UNBK yang digelar selama dua hari yakni tangal 20-21 Februari 2017 menjadi pengalaman penting bagi madrasah-madrasah swasta di tanah air. Sebab, ini merupakan yang pertama kali. Banyaknya kendala teknis maupun nonteknis tentu menjadi satu hal yang paling dibincangkan.
Baca juga: Heboh! Siswa-Siswi MTs NW Boro'Tumbuh Menangis di Pagi Jumat! Apa Penyebabnya? Mari Simak Penjelasan Berikut!
Di MA Muallimin NW Boro’Tumbuh sendiri kendala itu sudah pasti ada, mulai dari minimnya sarana dan prasarana hingga kesulitan para siswanya. Namun hal tersebut tidak menyurutkan tekad Bapak M.Abid SH selalu teknisi. Siang malam beliau bergelut dengan komputer dan internet hanya untuk menyiapkan UNBK. Dan hasilnya pada simulasi kemarin cukup memuaskan.
Dengan nada yang lucu, Pak Abid yang dikenal penyuka kopi tumbuk itu mengungkapkan:
“Alhamdulillah Simulasi 2 UNBK berjalan lancar, meskipun sempat esmosis karena mati lampu. Kini tinggal menunggu ajakan makan duren, dari sesorang yang kebaikannya se umur token UNBK....”
Pada kesempatan lain Ust. Nuri Arnawadi wakamad bagian kesiswaan juga mengungkapkan rasa syukurnya,
“Alhamdulillah. Simulasi UNBK MA Muallimin NW Boro’Tumbuh berjalan lancar dibawah binaan tehnisi proctor. Bpk. M. Abid.”
Berdarkan pengalaman yang didapatkan, Pak Abid pun menyimpulkan bahwa untuk mensukseskan simulasi UNBK ternyata tidak harus menjadi sekolah elit yang memiliki fasilitas super lengkap. Namun lebih kepada kesiapan mental dan kesungguhan para pelaku UNBK itu sendiri.
Inilah beberapa simpulan Pak Abid tentang kesuksesan UNBK.
- Server Tidak harus mahal, Asal Memenuhi Ketentuan UNBK, harga 5 Jutaan.
- Jaringan Internet Tidak Harus INDIHOM, Bisa pakek Modem GSM
- Laptop Bisa pinjam di Siswa dan guru.
Baca juga: Hari Guru: MA Muallimin NW Boro'Tumbuh Adakan Lomba Cipta Puisi Tentang Guru
Post a Comment for "M. Abid : Alhamdulillah Simulasi 2 UNBK Berjalan Lancar, Meskipun Sempat Esmosis Karena Mati Lampu"