Proposal Permohonan Bantuan Buku
Buku merupakan salah satu faktor kelangsungan hidup sebuah pendidikan di tanah air. Jika tidak ada buku maka sudah dipastikan sebuah lembaga pendidikan baik itu formal maupun nonformal akan tertinggal karena kesulitan mengemas programnya terutama yang berhubungan dengan pendidikan karakter. Oleh sebab itu lembaga pendidikan perlu memiliki koleksi buku yang lengkap untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.
Berikut ini adalah contoh Proposal Permohonan Bantuan Buku yang bisa diajukan ke berbagai lembaga donatur seperti Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Daerah, dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya. Begitu juga kepada perusahaan-perusahaan swasta lokal yang biasa menerima proposal untuk kegiatan sosial.
KOP
..........................................
Nomor : 04/Ka-Lam/IX/2017
Lamp : Proposal
Perihal : Permohonan Bantuan Buku
Yth. Bapak Kepala Perpustakaan Nasional RI
Jalan Salemba Raya 28 A
Jakarta Pusat
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga sampai detik ini kita masih diberikan banyak kenikmatan waktu untuk selalu menuntut ilmu dan mengabdi kepada masyarakat.
Sehubungan dengan Inisiatif Pengurus Komunitas Literasi Madrasah (Ka-Lam) yaitu dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam bidang literasai (baca-tulis), kami bermaksud memberdayakan perpustakaan Ka-Lam. Untuk mewujudkan hal tersebut, kami membutuhkan berbagai koleksi buku bacaan. Oleh sebab itu kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu Pimpinan Penerbit Diva Press untuk memberikan bantuan berupa buku-buku bacaan.
Demikian surat permohonan kami sampaikan, atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
.............., 20 September 2017
Mengetahui,
Pembina Ka-Lam
Abdul Hayyi, S.S.
Ketua Komunitas,
Gion Gunawan Saputra
....................................................
PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN BUKU
A. Latar Belakang
Buku merupakan jendela dunia. Dengan buku orang bisa menjadi lebih mandiri dan mampu menentukan arah hidup. Dengan banyak membaca buku akan membantu dalam memutuskan apa yang harus dilakukan, dan apa yang yang tidak perlu dilakukan.
Namun demikian, buku-buku yang dimaksud masih jarang keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, khususnya di perdesaan. Jika pun ada, adanya di perpustaakan daerah, yang untuk menjangkaunya perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Di perdesaan, perpustakaan sekolah juga kadang sangat minim koleksi buku. Bahkan ada sekolah yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Contohnya di tempat kami di lingkungan Boro’Tumbuh, keberadaan buku di perpustakaan nyaris tidak layak pakai. Akibatnya para peserta didik tidak bisa membaca. Dan mereka menjadi tertinggal.
Akibat keterbatasan buku-buku di sebagian wilayah di tanah air menyebabkan ketimpangan intelektual di masing-masing daerah. Misalkan saja di daerah NTB, khususnya di pulau Lombok. Menteri Pendidikan Muhajir Efendi, mengatakan bahwa NTB berada pada posisi kedua angka buta huruf di Indonesia. Tentu ini menjadi tantangan besar bagi otoritas setempat khususnya dan Indonesia secara umum.
Melihat hal yang memperihatinkan itu, kami pun berinisiatif untuk membentuk suatu perkumpulan atau organisasi nirlaba semacam komunitas literasi, yang tujuannya tiada lain adalah untuk mengajak anak-anak dan remaja gemar membaca sekaligus memfasilitasi mereka dengan bacaan yang bermutu. Komunitas ini juga menjadi alternatif bagi para pelajar dan masyarakat di lingkungan untuk bisa mengakses buku-buku bacaan dengan lebih mudah.
B. Visi dan Misi Komunitas Literasi Madrasah (Ka-Lam)
Visi: Ikut serta dalam menggalakkan program literasi di tanah air
Misi:
1. Menyediakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terbaru dan terbaik dalam berbagai bentuk (buku, koleksi digital, akses internet) untuk mendukung suksesnya komunitas.
2. Merancang dan melaksanakan program kerja yang kreatif, rekreatif, danedukatif.
3. Meningkatkan kualitas SDM pengelola
4. Memfasilitasi kegiatan dan latihan menulis.
C. Tujuan Komunitas Literasi Madrasah (Ka-Lam)
Komunitas Literasi Madrasah memiliki tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum:
- Menumbuhkembangkan budi pekerti anggota melalui pembudayaan ekosistem literasi di madrasah yang diwujudkan dalam Komunitas literasi Madrasah (Ka-Lam) agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan Khusus:
- Menumbuhkembangkan budaya membaca di Yayasan Pondok Pesantren Darul Iman Wattaqwa NW Boro’Tumbuh.
- Menumbuhkembangkan minat dan bakat santri di bidang tulis menulis.
D. Tentang Komunitas Literasi Madrasah (Ka-Lam)
Komunitas Literasi Madrasah (Ka-Lam) berdiri sejak tanggal 13 September 2016. Yaitu berawal dari bincang-bincang di teras rumah, terkait masalah kegiatan membaca dan menulis. Lalu seperti ada sesuatu yang berkecamuk di dalam jiwa. Tentang bagaimana menggalakkan literasi, bagaimana menulis, dan bagaimana membaca. Hingga kami menemui suatu noktah “Bagaimana kalau kita membentuk komunitas”. Karena kami berpikir, hanya dengan jalan inilah kami bisa mengepakkan saya lebih lebar, untuk menggapai sebuah mimpi.
Mengapa Harus Ka-lam?
Jika merujuk ke Wikipedia, di sana terdapat istilah kalam berasal dari bahasa Yunani yaitu kalamos; kalamoi, adalah sejenis alat tulis yang terbuat dari setangkai gelagah atau sebatang buluh yang dipotong dan diraut. Kalam mirip pena berujung belah telah ditemukan di situs-situs Mesir Kuno yang berasal dari abad ke-4 SM. Kalam digunakan untuk menulis pada papirus, dan merupakan alat tulis yang paling lazim digunakan pada zaman kuno.
Selanjuntnya, kata kalam dengan pengertian alat tulis dalam kosakata bahasa Indonesia, merupakan sebuah kata serapan dari Arab: قلم (Qalam) yang berarti pena. Anak batu tulis atau gerip juga dikenal dengan sebutan kalam batu.
Dalam ilmu nahwu, kita juga mengenal istilah kalam. Kalam dalam ilmu nahu yaitu kalimat yang harus berkumpul/memenuhi syarat yang empat. Syarat yang empat dimaksud adalah Lafadz ( لَفَظْ ): ucapan, murakkab (مُرَكَّب )/tersusun, mufiid (مُفِيْد ) memberi Faidah, dan Bilwad’i ( بالوضع )artinya wadha’ arabi, yaitu menjadikan lafadh yang menunjuki kepada satu makna.
Sementara di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ditemukan istilah kalam dengan beberapa arti, yaitu:
- kalam1/ka•lam/ n perkataan; kata (terutama bagi Allah)
- kalam2/ka•lam/ n alat untuk menulis;
Lalu kata KaLam dengan berbagai makna, tafsir, dan unsur-unsurnya tersebut sangat cocok untuk dijadiakan sebagai nama komunitas tulis-menulis. Kemudian diadopsi menjadi sebuah akronim KaL-am yakni singkatan dari “Komunitas Literasi Madrasah”. Sebuah komunitas yang berkecimpung di bidang literasi (baca-tulis) yang berpusat di madrasah, yaitu Yayasan Pondok Pesantren Darul Iman Wattaqwa NW Boro’Tumbuh
1. Struktur Organisasi Ka-Lam
Pelindung/Penasihat:
- Ma'ruf, S.Pd
- Muh. Munir Fauzi, S.Pd.
- Muhammad Hifni, M.Pd
Pembina:
- Abduh Sempana
- Elmiati
Ketua:
Gion Gunawan Saputra
Sekretaris :
Fadli Rahman Siddiq
Bendahara :
Jihan Juliastari
Anggota-Anggota:
- Abdul Basid Samtani
- Mujaahidin
- Riadul Jinan
- Isni Kusuma Wardani
- Siti Zinnurrahmatin
- Intan Suriani
- Wiwin Farianti
- Nanik Rahmawati
- Hestiana Maulida Amni
- Huziannur
- Hayatun Nufus
- M. Mawardi
- Hendra Putrawan
- Laode Ari Suhaemi
2. Macam Layanan
- Sirkulasi (Peminjaman dan pengembalian Koleksi)
- Layanan Belajar-Mengajar
- Bimbingan menulis
- Bedah Karya
3. Macam Koleksi
- Koleksi Tercetak (Buku Sirkulasi, Buku Referensi, SKH, Majalah), total 100 ekp.
- Jurnal Online, Majalah Online
4. Fasilitas
- 1 unit laptop
- 1 rak buku
E. Alamat Komunitas
Komunitas Literasi Madrasah (Ka-Lam), Jl. Simpang Kulur Desa Tumbuh Mulia Kec. Suralaga Kab. Lombok Timur, NTB
HP: 081339787973 (Abdul Hayyi, S.S.),
Web-blog: https://k-l-m.blogspot.co.id/
F. Sasaran
1. Koleksi ditujukan untuk anggota Komunitas Ka-Lam.
2. Para santri dan masyarakat sekitar yang membutuhkan
G. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sungguh-sungguh. Besar harapan kami atas dikabulkannya permohonan ini. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami mengucapkan terimakasih.
............., 20 September 2017
Pembina Ka-Lam: (Abdul Hayyi, S.S.)
Ketua/Koord. Komunitas: (Gion Gunawan Saputra)
(Nomor proposal 13)
Post a Comment for "Proposal Permohonan Bantuan Buku"