Berkenalan dengan Puisi Petualang Cinta | Sebuah Proses Kreatif

Petualang Cinta adalah salah satu puisi yang saya buat sekitar tahun 2008. Barangkali ada di antara kalian yang pernah mendegar judul puisi ini? atau pernah membacanya juga. 

Tahukah kalian puisi ini saya buat ketika saya sedang tidak jatuh cinta. Tapi anehnya puisi ini sempat diminta oleh banyak orang. Bahkan ada yang rela menempelnya di kamar tidur. 

Dan yang paling menarik, puisi ini pernah menjadi bahan rebutan untuk dikasi kepada seorang gadis cantik pada saat saya sedang KKN di Jenggut. 

Saat itu ada seorang gadis yang bernama Farida. Kalau tidak salah ia sekolah di MA Peseng Lombok Tengah. Sungguh, gadis itu memang begitu cantik dan menawan. Ketika kami melihatnya saa ia berjalan pergi ke sekolah maka tidak henti-hentinya kami mengucapkan “subhanallah”. Sebab dari ujung kaki hingga ujung rambut (baca: jilbab) nyaris sempurna. 

Akhirnya gadis tersebut jadi perbincangan hangat di posko KKN kami. Ada yang berencana ini, ada berencana itu. Ada juga yang katanya mau taruhan siapa yang mampu mengambil hatinya, maka ia pemenang. Sampai segitunya efek dari keanggunan gadis tersebut.

Lalu saya pun berinisiatif untuk menulis puisi yang sebelumnya memang pernah saya buat yang berjudul Petualang Cinta. Ketika saya menulisnya tiba-tiba ada teman yang mengintip,, langsung saja kertas itu disambarnya dari tangan saya. Sejak saat itu puisi tersebut menyebar dan dibaca oleh teman-teman. Salah seorang teman berusaha untuk memprint outnya kemudan menempelnya di setiap sudut Posko KKN saat itu. 

Nah, kemudian ternyata ada yang diam-diam berniat mengirim puisi tersebut ke gadis yang bernama Farida tadi, akan tetapi kepergok oleh teman yang lain. 

Akhirnya teman-teman yang lainnya lagi ingin mengirim puisi itu pula. Tidak ada yang mau mengalah. Masing-masing membuat siasat sendiri-sendiri bagaimana supaya bisa mengirim puisi tersebut ke tangan si gadis. Kecuali saya, yang hanya bingung sendiri, apa sebenarnya makna puisi tesrsebut.