Sebuah Episode || Cerita Inspiratif
Namaku Cantika. Biasa dipanggil Tika. Aku anak bungsu dari empat bersaudara. Dan kini menjadi harapan terakhir keluarga. Hampir tiga tahun sudah aku duduk bangku SMP. Pahit, manis, asam, getir, semuanya sudah ku rasakan. Semenjak hari pertama kumengenal orang-orang baru di sekolah. Banyak hal yang berlalu. Rasa hangat, panas, dingin, seakan seperti bola berputar dan menggelinding setiap saat.
Sejak awal semester gasal hingga semester genap kelas IX, entah mengapa masalah tak henti-hentinya datang. Keluargaku saat itu diberi berbagai macam ujian oleh Sang Maha Kuasa. Dan aku selalu merenung setiap saat. Lalu mencoba melupakan semua masalah. Namun, setiap kali kucoba menyepi, air mataku selalu menganak sungai di pipi. Aku selalu berusaha agar masalah yang kualami dan juga keluargaku tak sampai memengaruhi belajar ku.
Menjelang berakhirnya semester ganjil, aku ingin sekali melupakan sejenak masalah yang ada. Dan fokus pada satu titik yaitu belajar. Namun ternyata, susah untuk kulakukan. Lalu aku memutuskan untuk menceritakan apa yang sebenarnya aku rasakan ke Bunda. Dan setelah mendengar curhatku, Bunda memahami. Maka sejak itu, Bunda seakan menjadi oase di tengah kegersangan jiwaku. Aku menjadi tegar kembali. And then, finally, aku mendapat nilai terbaik dari hasil perjuangan kerasku, dan tentu saja support dari Bunda.
Maka kini, dari masalah ini aku belajar bahwa, “tanpa perjuangan yang nyata kita tidak pernah bisa tumbuh, dan tanpa cobaan yang berat kita tidak pernah menjadi kuat.”
***
By: Auli
Post a Comment for "Sebuah Episode || Cerita Inspiratif"