Teknik Menulis Cerpen Oleh Wayan Jengki Sunarta (Bag. 1)
Teknik Menulis Cerpen
Oleh Wayan Jengki Sunarta
Pengantar
Salah satu keunggulan manusia adalah kemampuannya untuk bercerita. Dari lahir hingga mati, manusia dilingkupi dengan berbagai cerita. Pada awalnya, manusia memahami lingkungannya, budayanya, sistem sosialnya, kemanusiaannya, karena cerita. Cerita bisa mengecilkan manusia, bisa juga membesarkan manusia. Dunia manusia terbentuk dari jalinan cerita yang saling berkelindan. Antara cerita satu dengan cerita lain bisa saling mendukung dan memperkuat, bisa berbenturan, bisajuga meruncing menjadi konflik. Manusia mengenal cerita lisan, mengenal juga cerita tulisan. Ada cerita berdasarkan fakta, ada cerita berdasarkan imajinasi alias fiksi. Dari dua kutub itu muncullah berbagai jenis cerita yang kita kenal sekarang.
Salah satu karya sastra yang dikenal luas dan mempunyai peminat (pembaca) yang banyak adalah cerita pendek (cerpen). Sebelum era media online, hampir semuamedia cetak (koran, tabloid, majalah) menyediakan ruang khusus untuk cerpen yang biasanya dimuat setiap minggu (koran) atau setiap bulan (majalah bulanan). Panjang cerpen untuk media cetak biasanya antara 1000 hingga 2000 kata.
Asal mau mencoba dan berlatih pada dasarnya setiap orang bisa menulis cerpen. Mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, pengusaha, dokter, pengacara, psikolog, politikus, dan sebagainya. Menulis cerpen tidak memerlukan disiplin ilmu secara khusus. Yang terpenting adalah ketekunan berlatih dan menulis.
Sekarang ini penghargaan dan apresiasi masyarakat terhadap cerpen juga sudah meningkat. Buku-buku cerpen banyak diterbitkan, dan bahkan ada yang laris manis sampai mengalami cetak ulang beberapa kali. Penghargaan atau honor bagi cerpen yang dimuat di koran atau majalah juga lumayan. Misalnya, kalau cerpen dimuat di media nasional (apalagi yang beroplah besar) honornya bisa mencapai Rp 400 ribu hingga 1,5 juta; sedangkan media lokal bisa menghargai Rp 100 - 300 ribu.
Untuk membuat sebuah cerpen berkualitas, calon pengarang tidak cukup hanya mengandalkan bakat alam.Namun,yang terpenting adalah latihan terus-menerus, baik melalui studi banding dengan cerpen-cerpen bermutu dari pengarang terkenal, menambah wawasan dalam berbagai bidang, dan tentu saja memahami teknik penulisan cerpen.
Post a Comment for "Teknik Menulis Cerpen Oleh Wayan Jengki Sunarta (Bag. 1)"